Sunday, November 30, 2008

Puisi ku

Tak Bisa Sesali

Menatap senja,
Dia terlepas dari bingkai siangnya
Menuju kaki langit
Menebar warna-warna
Membentuk cakrawala

Tiada kata terucap sirna
Tiada tawa menghapus duka
Tiada canda menghias warna
Tiada rupa bertemu muka

Mata mersa, mengapa
Sayunya tak bisa dikata
Air mengalir begaikan petir
Gemuruh isak tangis bergulir

Tak bisa kembali
Selalu begini
Tak bisa sesali
Sebelum terjadi

No comments: